Turki Semakin Percaya Diri dengan Proyek Jet Tempur TF-X

VELOX
Turki Semakin Percaya Diri dengan Proyek Jet Tempur TF-X

VELOX.CO.ID - Alutsista – Rusia menawarkan untuk memasok bagian-bagian penting dari jet tempur Turki masa depan TF-X (Turkish Fighter-Experimental).

Dalam diskusi yang membahas potensi pengadaan satu set sistem Rudal
S-400 untuk melengkapi resimen kedua, Direktur Layanan Federal Rusia
untuk Kerjasama Teknis-Militer, Dmitry Shugayev, mengungkapkan bahwa
Moskow membuat tawaran untuk memasok beberapa bagian penting di TF-X.

Program
itu termasuk mesin, avionik, sistem onboard, dan badan pesawat. “Ada
area yang berpotensi menarik di mana kami dapat memberikan bantuan
teknis mengingat pengalaman kami dalam desain dan produksi pesawat
modern,” ungkap Shugayev di saluran televisi Turki Ekoturk, dikutip Aerotime.aero, 5-6-2021.

Bantuan
teknis itu akan membantu dalam pengembangan jet tempur TF-X asli, yang
ditujukan untuk menggantikan F-16 di Angkatan Udara Turki, ungkap
perusahaan milik negara Turkish Aerospace Industries (TAI).

Turki Buat Mesin Pesawat TF-X

Turki berencana
untuk memiliki mesin sendiri bagi pesawat tempur buatan dalam negeri
yang direncanakan beroperasi pada tahun 2023, ujar seorang pejabat
senior dari Turkish Aerospace (TUSAS), selaku pemangku kepentingan utama
dalam proyek itu, pada Kamis, 6-5-2021.

Saat berbicara pada
seminar virtual tentang R&D dan nasionalisasi industri
kedirgantaraan, Fahrettin Ozturk mengatakan bahwa mpengembangan jet
tempur nasional TF-X akan membawa Turki berada di antara sedikit negara
di dunia yang mampu membangun pesawat tempur generasi kelima.

Pesawat
tempur itu diproyeksikan meninggalkan hanggar pada tahun 2023 dengan
mesin jet yang beroperasi penuh dan lepas landas pada penerbangan
perdananya dalam dua hingga 3 tahun setelah itu, kata Ozturk yang
merupakan Wakil Presiden Eksekutif TUSAS, dikutip Anadolu Agency.

Ozturk
juga menggarisbawahi bahwa meskipun prototipe pertama TF-X akan
menggunakan mesin yang diekspor, Turki sedang berupaya mengembangkan
sistem mesin asli untuk masa depan.

Pesawat TF-X ini akan
ditambahkan ke inventaris Angkatan Udara Turki pada tahun 2030, dengan
sekitar 1.000 insinyur bekerja pada proyek ini saja, tambahnya.

Turki
telah membuat kemajuan yang signifikan sejak TUSAS meluncurkan proyek
pertamanya pada tahun 2005 untuk mengembangkan jet latih, HUrkUS, dan
versi bersenjata telah dibuat dan diberi nama HUrkUS-C, katanya. Turi
memproyeksikan bahwa jet pertama Turki, Hurjet, diproyeksikan untuk
terbang pertama kalinya pada akhir tahun 2022 dan saat ini dalam tahap
perakitan.

Drone dan kendaraan udara tak berawak yang dikembangkan
di Turki juga menjadi kebanggaan negara dan mulai mengekspornya ke
negara lain, tambah Ozturk.

Program TF-X

Turkish Fighter-TF, merupakan
Pesawat Tempur Multiperan Generasi 5+, yang memberikan kemampuan yang
signifikan baik dalam persyaratan pertempuran Udara ke Permukaan maupun
Udara ke Udara. Pesawat ini didesain untuk memiliki kemampuan tempur
yang cerdas dan kuat agar memberikan dominasi udara melalui:

– Peningkatan jangkauan serangan udara ke udara dengan Senjata Baru.

– Penembakan senjata yang tepat dan akurat dari ruang senjata internal dengan kecepatan tinggi/supersonik.

– Kemampuan tambahan (Augmented lethality) yang mematikan dengan dukungan Artificial Intelligence dan Neural Networks.

Augmented
lethality ini adalah kecerdasan buatan yang berfungsi sebagai pilot
kedua yang dikerjakan oleh Turkish Aerospace Industries lewat proyesk
mengerjakan teknologi pesawat tak berawak baru.

TAI TF-X adalah pesawat tempur tempur yang dikembangkan oleh Turkish Aerospace Industries (TAI) untuk Angkatan Udara Turki.

Mock-up
skala penuh dari pesawat itu dipamerkan di Paris Airshow pada Juni 2019
dan Jet tempur generasi kelima akan memiliki kemampuan siluman dan
serangan yang unggul.

TF-X akan menggantikan armada jet tempur
F-16 yang ada dalam pelayanan dengan Angkatan Udara Turki dan diharapkan
dapat memenuhi persyaratan pertempuran udara nasional hingga tahun
2070.

Pada Januari 2017, TAI dan BAE Systems menandatangani
perjanjian strategis senilai £100 juta ($139 juta) untuk kerja sama
timbal balik dalam pengembangan proyek pesawat tempur siluman. BAE akan
menawarkan layanan konsultasi teknik dan dukungan terkait yang
diperlukan untuk proyek tersebut, sebagai bagian dari perjanjian.

Pada Agustus 2016, Undersecretariat for Defense Industries (SSM)
Kementerian Pertahanan Nasional Turki dan TAI menandatangani perjanjian
untuk desain dan pengembangan jet tempur dalam negeri.

Kontrak 4 tahun mencakup fase desain awal dan kegiatan pengembangan teknologi lainnya.

TAI
menandatangani perjanjian dengan perusahaan Turki HAVELSAN untuk
melakukan pengembangan perangkat lunak dan pelatihan tertanam untuk
program Pesawat Tempur Nasional TF-X pada Mei 2020. TAI juga
menandatangani nota kesepahaman dengan Malaysia untuk produksi bersama
komposit pesawat.

Pesawat TF-X akan menjadi pesawat multi-peran,
yang dirancang terutama untuk peran udara-ke-udara dengan
mempertimbangkan peran udara-ke-permukaan juga dengan konfigurasi mesin
kembar.

*Foto: Mockup Jet Tempur TF-X Turki (@CeeGee – commons.wikimedia.org)

0 Comments