AL Mesir Terima Unit Terakhir Kapal Selam Type 209/1400 dari Jerman |
VELOX.CO.ID - Ada kesamaan selera antara Mesir dan Indonesia, di matra udara, angkatan
udara kedua negara sama-sama kepincut dengan jet tempur Dassault Rafale
dan Sukhoi Su-35, meski status Mesir sudah menjadi pengguna kedua jet
tempur, sementara Indonesia masih menanti realisasi kontrak efektif.
Lepas dari matra udara, rupanya Indonesia dan Mesir juga sama-sama
sebagai pengguna kapal selam diesel listrik Type 209/1400 Class. Dikutip
dari navalnews.com, pada 8 Juli lalu, galangan Thyssenkrupp
Marine Systems di Kota Kiel telah meluncurkan unit keempat Type
209/1400Mod Class, atau kapal selam terakhir pesanan Angkatan Laut
Mesir. Setelah serangkaian seremoni penyerahan, kapal selam Type
209/1400Mod (S44) keempat dengan nomer menara 870, langsung dilayarkan
menuju Lanal Alexandria, Mesir dalam beberapa hari mendatang.
Serupa waktunya dengan Indonesia, Mesir menandatangani kontrak pembelian
kapal selam Type 209/1400 juga pada tahun 2011, yaitu kontrak awal
terdiri atas dua unit kapal selam. Bedanya, bila Mesir mengorder
langsung ke negara asal pembuat kapal selam Type 209, sebaliknya
Indonesia mengorder pembuatan tiga unit Nagapasa Class ke Daewoo
Shipbuilding & Marine Engineering (DSME) di Korea Selatan.
Pada tahun 2015, Mesir mengorder dua unit tambahan, menjadikan total
pesanan adalah empat unit kapal selam. Unit pertama tiba pada Desember
2016, disusul unit kedua pada Agustus 2017, lanjut unit ketiga pada
April 2020, dan terakhir atau unit keempat dikirim 8 Juli 2021. AL Mesir
menyebut keempat kapal selam akan meningkatkan kemampuan pertahanan dan
efisiensi tempur Mesir, mencapai keamanan maritim, dan melindungi
pantai serta kepentingan ekonomi Mesir di Laut Merah dan Laut
Mediterania. Saat ini, AL Mesir juga mengoperasikan empat unit kapal
selam Romeo Class buatan Cina.
Ada label “mod” pada kapal selam Type 209 milik Mesir menyiratkan
adanya modifikasi pada teknologi yang dibenamkan di dalamnya. Meski
fitur yang disematkan pada kapal selam ini terbilang rahasia, namun poin
besar yang menjadi titik besar perubahan adalah peningkatan level low signature,
Advanced sonar capabilities for low frequency detection (flank array
sonar) serta Integrated Weapon Command and Control System.
Dikutip dari thyssenkrupp-marinesystems.com, disebutkan Type
209/1400Mod Class punya panjang 62 meter, lebar 6,2 meter, bobot di
permukaan 1.450 ton, bobot saat menyelam 1.600 ton dan diawaki 30
personel. Type 209/1400Mod dipersiapkan untuk membawa torpedo SeaHawk
Mod4 dan rudal anti kapal UGM-84L Harpoon Block II. (Gilang Perdana)
***indomiliter.com***
0 Comments